Senin, 30 April 2012

Buruh Tewas Tersengat Listrik Saat Bekerja
 ILUSTRASI
KUTA - Dua buruh di proyek pembangunan pasar swalayan di Jalan Mertanadi, Kuta Utara, Kabupaten Badung, tersengat listrik saat bekerja, Minggu (29/4/2012), satu di antaranya tewas.
Dua buruh bangunan yang bernasib naas itu adalah Arman (40) dan Rapudin (23). Mereka tersengat listrik ketika memindahkan pipa besi dari lantai satu ke lantai dua.
Saat itu keduanya tengah melakukan persiapan memplester dinding luar supermarket. "Pada saat itu Rapudin ada di lantai satu dan Arman ada di lantai dua," ujar salah seorang saksi mata.
Akibat sengatan listrik Arman terjatuh dari lantai dua sementara Rapudin terkapar di lantai bawahnya. Rekan-rekan mereka langsung menolong keduanya, namun nyawa Arman tak tertolong lagi karena luka serius setelah terjatuh dari lantai dua. Sementara Rapudin yang kondisinya kritis dilarikan ke RS Penta Medika.
Dugaan sementara, ujung pipa besi yang diberikan Rapudin ke Arman mengandung listrik dan menyetrum keduanya. Sampai saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi.
"Sudah ada beberapa saksi yang diperiksa di Polsek Kuta Utara," ujar Kapolres Badung AKBP, Benny Arjanto.

Minggu, 29 April 2012

Hama Belalang Serang Tanaman Warga di 3 Kecamatan di TTU
Tanaman Padi Milik Warga Lurasik, Kecamatan Biboki Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, Sabtu (28/4/2012) 


KEFAMENANU - Hama belalang kembara kembali menyerang tanaman para petani di tiga kecamatan yakni di Oekopa, Kecamatan Biboki Tanpah, di Lurasik, Kecamatan Biboki Utara dan di Ponu, Kecamatan Biboki Anleu, di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur. Akibatnya, ratusan petani mengalami gagal panen dan kerugian yang sangat besar.
"Serangan belalang ini membuat kami tak berdaya, meskipun kami telah memakai obat untuk membasmi belalang tetapi tetap tidak mempan. Malah belalang yang datang semakin banyak, sehingga bersama sama dengan teman-teman yang lain, kami bersepakat untuk membasminya dengan membuat ritual adat," kata Yohanes Sila, warga Lurasik, Sabtu (28/4/2012).
Anehnya, menurut Sila, serangan hama belalang tersebut tidaklah merata, karena ada beberapa tanaman padi petani yang luput dari serangan tapi hanya sedikit saja sedangkan sebagian besar padi petani disikat habis. Kemudian setelah melalukan ritual adat, belalang pun agak berkurang.
"Ada beberapa petani terpaksa lebih dahulu panen meskipun padinya masih muda, karena takut dirusak belalang," tambah Sila.
Dia pun mengaku kalau hama belalang itu pernah menyerang tanaman jagungnya pada bulan Januari lalu, "tanaman jagung yang saya tanam seluas satu hektare habis disikat belalang, bahkan bibit-bibit padi yang sedang disemaikan juga juga dirusak," urainya.
Terkait dengan itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten TTU, Marselina Sumu, yang dikonfirmasi melalui telepon, mengaku telah menurunkan tim ke lokasi. Dia membenarkan bahwa ada tiga kecamatan yang diserang hama belalang.
Saat ini, diakuinya, tim sedang melakukan upaya pemberantasan di lokasi dengan menggunakan peralatan yang ada. Kemudian mengenai kerugian dan luas areal persawahan yang diserang, menurutnya timnya masih mendata.
"Setelah mendengar laporan dari warga kita langsung turunkan tim ke lokasi untuk tindaklanjuti, meskipun dengan segala keterbatasan peralatan dan dana kita optimistis bisa menangani masalah ini," kata Sumu.

Sabtu, 28 April 2012

Dikepung, Pembunuh Satu Keluarga Mengamuk
ILUSTRASI
BULUKUMBA — Pelaku pembunuhan satu keluarga kembali mengamuk saat warga mengepung gubuk di tengah ladang tempat pelaku bersembunyi pada Jumat (27/4/2012) sekitar pukul 14.00 Wita. Pelaku bernama Nawir (54) mengamuk sembari mengayun-ayunkan parang panjangnya, setelah gubuk yang ditempati pelaku untuk bersembunyi dilempari batu oleh warga.

Penyisiran itu dilakukan di sekitar perbatasan Kelurahan Tanete dan Desa Balangpesoang, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Di saat warga akan menangkapnya, pelaku tiba-tiba menghilang tanpa jejak di tengah-tengah kepungan warga. Hal tersebut membuat warga menjadi ketakutan dan lari meninggalkan gubuk tersebut. Demikian kesaksian salah satu warga di Kelurahan Jawi-jawi, Herman,
"Warga sempat mengepung pelaku, tetapi pelaku tiba-tiba menghilang. Melihat kejadian itu, warga lari meninggalkan tempat persembunyian pelaku dan kembali melanjutkan pagi ini," jelasnya.

Dalam pencarian kali ini, aparat setempat menggandeng sekitar 20 orang pemburu babi hutan yang sengaja didatangkan dari Kabupaten Sinjai beserta anjing pemburu. Demikian diungkapkan Camat Bulukumpa, Andi Zainal Abidin.

Seperti diberitakan sebelumnya, Nawir tega membantai satu keluarga yang terdiri dari mertua, istri, dan suami dengan cara dibacok hingga berulang kali pada Sabtu (21/4/2012). Perbuatan ini mengakibatkan Jumalang (50) tewas setelah pelaku membacok leher korban. Tidak puas, pelaku kembali melampiaskan aksinya dengan membacok Masrawati (29), anak Jumalang, di saat akan menyelamatkan diri.

Kejadian yang menggegerkan warga jalan Andi Oddang, Kelurahan Jawi-jawi, itu terjadi pada subuh hari, di saat menantu Jumlang, Safruddin (36), hendak pergi ke pasar. Pelaku berhasil kabur dengan masuk ke dalam hutan setelah warga datang berbondong-bondong ke rumah korban.

Jumat, 27 April 2012

Anggota TNI Babak Belur Dikeroyok "Debt Collector"
ILUSTRASI
DENPASAR - Serma Artana, seorang anggota TNI yang bertugas di intelijen Korem 163 Wirasatya babak belur dikeroyok 3 orang debt collector di Pasar Badung, Denpasar.
Akibat pengeroyokan ini korban mengalami luka dibagian kepala, pangkal telinga kiri dan kanan, hidung keluar darah dan rahang tidak bisa digerakkan.
"Sesuai informasi dan laporan, memang ada anggota kami yang menjadi korban pengeroyokan. Namun motif dan kronologi hingga terjadinya pengeroyokan masih sedang dalam penyelidikan tim intelijen Korem," ujar Kapendam IX Udayana, Kolonel Wing Handoko kepada wartawan, Jumat (27/4/2012) siang.
Peristiwa pengeroyokan ini terjadi di Jalan Gunung Kawi, Banjar Meregan Kelurahan Pemecutan, Denpasar Barat yang merupakan area parkir pasar Badung sekitar pukul 02.30 dini hari, Kamis kemarin.
Menurut informasi, saat itu Artana yang sedang seorang diri di lokasi tersebut didatangi 3 orang debt collector, kemudian langsung dihajar hingga babak belur.
Sampai saat ini Artana masih menjalani perawatan intensif di RS Angkatan Darat Jalan PB Sudirman Denpasar.

Kamis, 26 April 2012

3 Oknum PNS Tepergok Judi di Kantor
Tiga Oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kabupaten Bone Sulawesi Selatan digerebek saat asyik bermain judi di kantornya. Rabu,(25/04/2012


BONE. -- Tiga oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) jajaran Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan tertangkap basah asyik bermain judi di kantornya, Rabu, (25/4/2012). Ketiganya tak bisa mengelak saat polisi menggerebeknya.

Dari tangan pelaku, polisi berhasil menyita barang bukti berupa uang tunai 140 ribu, dua pasang kartu domino, serta sejumlah rumus togel. Atas perbuatannya itu, ketiganya digelandang ke Markas Polisi Resort (Mapolres) Bone untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Saat dimintai keterangan, pelaku hanya pasrah meski mengaku bermain judi hanya sekedar iseng untuk mengisi waktu istirihat kantor. "Yah mau diapa lagi, hanya judi kecil-kecilan seribu rupiah satu game, biasa kalau jam istirihat tapi kalau pagi tetap kerja," ujar Sa, salah seorang oknum PNS.

Ketiganya diancam Undang Undang Perjudian Pasal 303 dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara. "Sementara ini ketiga oknum PNS ini kami masih mintai keterangan dan tentunya akan kami kenai Pasal 303," ujar Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Polres Bone AKP Muin.

Rabu, 25 April 2012

Hidup Miskin di Tanah Kaya Tambang
ilustrasi
KEFAMENANU - Di balik iklim Pulau Timor yang panas, kering dan gersang, justru menyimpan deposit tambang yang sangat banyak dan berkualitas tinggi. Sebut saja, emas, emas putih, minyak bumi, batu bara, besi, gas, pasir besi, nikel, batu permata, batu kaca, batu laut Timor hingga mangan.

"Deposit tambang di Pulau Timor tersebar merata mulai dari Timor Barat sampai Timor Timur (Timor Leste).  Khusus untuk Kabupaten Timor Tengah Utara, punya Mangan yang terbaik, yang kualitasnya menurut lembaga survei geoligis, terbaik di dunia yaitu berwarna biru dan merah," kata Hendrikus Bana, salah satu pengamat pertambangan di Kefamenanu, Selasa (24/4/2012).

Dari semua hasil tambang tersebut, lanjut Bana, hanya mangan saja yang dieksplorasi secara besar-besaran hampir merata di seluruh pulau Timor. Sementara hasil tambang lainnya masih belum disentuh.

Mangan yang dieksplorasi pun ditambang secara tradisional. Sedangkan para investor dari luar negeri  datang hanya sebagai investor pembeli dan investor pedagang. "Padahal yang diharapkan oleh pemerintah dan masyarakat yakni investor yang datang, bisa membangun pabrik yang khusus memproduksi dan pemurnian mangan tersebut sehingga bisa dieskpor keluar," jelasnya.

Sayangnya, kekayaan yang berlimpah ini belum dikelola dengan baik. Menurut Bana, kondisi ini memang sangat ironi mengingat kekayaan alam yang begitu tinggi tetapi rakyatnya masih hidup di bawah garis kemiskinan. Bana menyayangkan sikap pemerintah yang masih berorientasi pada sektor pertanian dan perkebunan, padahal kondisi geografisnya tidak mendukung.

"Potensi alam di pulau Timor ini sangat berlimpah tetapi masyarakatnya hampir 90 persen hidupnya di bawah garis kemiskinan karena tidak menjadikan sektor pertambangan sebagai sektor utama yang cocok diterapkan di pulau Timor yang panas, gersang dan tandus ini," kata Bana.

Menurut Bana selain di daratan pulau Timor, di laut Timor juga menyimpan kekayaan alam yakni batu laut Timor yang unik, tentunya hanya bisa di dapatkan di laut Timor saja. Apabila semua hasil tambang itu, lanjut Bana, dikelola dengan baik dan bertanggung jawab maka masyarakat di empat kabupaten di daratan Timor yakni, Kabupaten kupang,Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan Belu akan hidup sejahtera.

Selasa, 24 April 2012

Satu Sopir Tewas Tertimbun Longsor di Majene
Longsor yang memutuskan jalur trans di Desa Onang, Kecamatan Tubo, Majene sejak pukul 18.00 wita Senin (23/4/2012) kemarin.
MAJENE - Longsor yang memutuskan jalur Lintas Barat sulawesi yang terjadi di Desa Onang, Kecamatan Tubo, Majene Sulawesi Barat, Senin malam menyebabkan satu sopir tewas tertimbun longsor. Sementara itu, ada tiga unit mobil dan dua sepeda motor ringsek ditimbun material longsor.

Upaya evakuasi material longsor setinggi 30 meter dan lebar 40 meter yang menutup ruas jalan sejak pukul 20.00 wita baru rampung pada pukul 5.40 wita, Selasa (24/4/2012). Evakuasi berjalan lambat, karena penggunaan alat berat dan pengangkatan material longsor dilakukan dengan seksama, mengantisipasi adanya jasad korban yang tertimbun.

Adnan (50) sopir Suzuki APV dengan susah payah diangkat dari himpitan kendraaan yang dikemudikannya. Jenasah Adnan langsung dibawa ke rumah sakit, sebelum dijemput pihak keluarga. Sementara itu, lima pengendara lainnya selamat meski mengalami luka-luka akibat bencana longsor yang datang tiba tiba tersebut.

Seorang korban mengalami patah tulang, dan menjalani perawatan di RS Majene. Suprawati, salah satu penumpang yang lolos dari jebakan longsor mengaku panik dan berusaha lolos melalui jedela mobil sebelum mobil yang ditumpanginya tertimbun longsor. "Meski susah payah keluar dari mobil yang sudah tertimbun longsor, saya akhirnya bisa lolos dengan sejumlah penumpang lain," ujar Suprawati.

Setelah bekerja selama hampir 10 jam mengevakuasi material longsor, akses jalan trans sulawesi yang sempat macet hingga antrian sepajang 4 kilometer dari dua arah akhirnya bisa dibuka. Sementara para korban yang rata-rata warga dari luar Majene seperti Pare-pare dan Polewali, sejak tadi malam sudah langsung dijemput keluarga mereka.

Senin, 23 April 2012

Mayat Wanita Ditemukan di Kampus Unesa
ILUSTRASI
SURABAYA - Sesosok mayat perempuan ditemukan tewas tergeletak di tengah semak di kompleks kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Kelurahan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Senin (23/4/2012).

Polisi menduga kuat, jasad perempuan bercelana hitam dan berkaos biru itu adalah korban pembunuhan. Di sekitar lokasi tewasnya korban, ditemukan sebuah tali kopling yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban. ''Korban sepertinya dijerat dengan tali kopling, karena di lehernya masih membekas guratan tali itu,'' kata Kasatreskrim Surabaya, AKBP Farman saat dikonfirmasi.

Di lokasi kejadian, polisi memang menemukan dompet yang di dalamnya terdapat kartu identitas atas nama Tania Eka Damayanti (23), namun setelah dikroscek melalui ponsel yang ditemukan di lokasi, ternyata korban bukanlah Tania. Tania menurut seorang laki-laki yang dihubungi melalui ponsel itu ada di rumahnya.

Polisi mengaku kesulitan mengungkap identitas korban pembunuhan tersebut karena minimnya saksi dan identitas korban yang ada di lokasi kejadian. ''Kami masih berusaha mengungkap identitas korban dan pelaku melalui ponsel yang ditemukan di TKP,'' tambahnya.

Selain dompet dan tali kopling motor, polisi juga menemukan dua buah helm berwarna putih yang diduga salah satunya digunakan pelaku. Di tangan korban juga ditemukan luka lecet yang mengindikasikan korban sempat melawan saat dibunuh. Jenazah korban kini sudah dievakuasi ke kamar mayat RS Bhayangkara Polda Jatim untuk diotopsi.